Retrofit Weigh Module Microtess

Pada tanggal 10 Oktober 2025, Satya Utama Sukses menyelesaikan penggantian weigh module pada timbangan tangki (ACT350, kapasitas 2.1 t) WP Line 7 di PT Wilmar Nabati Indonesia. Weigh module awal (SWB505, Mettler Toledo) mengalami korosi dan menimbulkan deviasi penimbangan yang signifikan. Sesuai permintaan customer untuk minim perubahan mekanik, solusi yang dipilih adalah retrofit ke MM Weigh Module (Microtess, kapasitas @2T) yang kompatibel langsung (footprint dan interface identik), sehingga tidak perlu ubah baseplate maupun upperplate.

Setelah instalasi dilakukan IQ/OQ/PQ dan kalibrasi (Laporan 003/KAL-T/X-2025, 10-Okt-2025), hasil menunjukkan error relatif 0% pada seluruh titik uji dan pemenuhan batas toleransi Kelas III (OIML R76). Solusi ini mengembalikan akurasi, meminimalkan downtime, dan menghindarkan perubahan desain struktur.

Proyek ini bertujuan untuk restorasi akurasi dan stabilitas pembacaan timbangan dengan intervensi minimum, conforming kestandar kalibrasi dan integrasi SCADA yang sudah ada. Proyek ini berlokasi di WP Line 7 PT Wilmar Nabati Indonesia, Jl. Kapten Darmo Sugondo Nomor 56. Namun terdapat keterbatasan customer yakni tidak menghendaki modifikasi besar pada struktur (baseplate/upperplate/support) untuk meminimalkan revisi mechanical support dan downtime engineering.

Masalah lainnya yang dihadapi adalah Weigh module SWB505 terdeteksi mengalami korosi yang menurunkan linearitas dan stabilitas pembacaan, tim produksi juga melaporkan penyimpangan signifikan yang dapat memengaruhi kualitas pengisian bahan. Dalam konteks ini peralatan yang dimaksud adalah timbangan tangka tipe ACT350 and SWB505 (Mettler Toledo), dengan kapasitas maksimum 2.100 kg, resolusi 1 kg, kelas akurasi III.

Analisis awal oleh tim teknis mengidentifikasi beberapa faktor utama:

1. Korosi pada weigh module SWB505
Korosi mempengaruhi elemen sensor (strain gauge area, solder joints, konektor) dan koneksi mekanik sehingga terjadi perubahan transfer beban dan noise sinyal.

 2. Perubahan karakteristik mekanik akibat degradasi permukaan kontak
Permukaan dudukan (mounting pad) menunjukkan oksidasi sehingga transfer beban tidak seimbang.

 3. Akibat fungsional
Fluktuasi nilai saat beban stabil, dan deviasi di beberapa titik uji (tercatat dalam log pemeliharaan) meningkat sehingga melemahkan kepercayaan terhadap data proses.

 4. Saran teknis awal
Karena struktur mekanik (baseplate & upperplate) dalam kondisi baik dan footprint weigh module lama sesuai standar pabrikan, opsi retrofit dengan modul pengganti yang footprint-compatible menjadi solusi yang optimal.

Solusi yang kami suguhkan adalah dengan melakukan penggantian weigh module SWB505 (Mettler Toledo) dengan MM Weigh Module (Microtess, kapasitas @2T). Dengan alasan pemilihan sebagai berikut:

1. Kompatibilitas mekanik: MM Weigh Module memiliki dimensi dan pola mounting yang identik sehingga tidak perlu mengubah baseplate, upperplate, atau support.

 2. Kualitas sinyal & proteksi: Modul Microtess dipilih karena karakteristik linearitas, stabilitas termal, dan proteksi permukaan yang lebih cocokuntuk lingkungan produksi (menyediakan opsi proteksi terhadap korosi).

 3. Minim downtime: Retrofit memungkinkan proses penggantian dilakukan cepat, mengurangi waktu out-of-service unit.

 4. Integrasi sistem: Modul baru kompatibel dengan interface dan sistem kontrol yang ada (pencatatan, koneksi ke in dicator/PLC/SCADA via Ethernet/IP).

Persiapan yang dilaksanakan sebelum instalasi adalah survey onsit yakni dokumentasi kondisi mechanical mounting, checking clearance dan akses kabel. Lalu, menyiapkan alat dan bahan seperti MM weigh module (spare), kit mounting, konektor yang direkomendasikan pabrikan, torque wrench, cleaning agents anti-korosi, sealant kabel.

Prosedur instalasi yang dilaksanakan adalah isolasi mekanik dan listrik, dokumentasi kondisi awal, melepaskan weigh module korosi (SWB505) untuk membersihkan area dudukan. Pemeriksaan baseplate & upperplate untuk memastikan verifikasi flatness & tidak ada deformasi. Memasang MM weigh module pada posisi existing, menggunakan polabolt dan torque sesuai rekomendasi pabrikan. Penyambungan kabel dan grounding, aplikasi sealant atau proteksi kabel sesuai kebijakan pabrik. Pemeriksaan mekanik pasca pasang termasuk check alignment, clearance, retention, dan free movement pada pad pengunci. Power up dan verifikasi fungsi indikator / ADC reading awal (zero & span checks). Rangkaian kegiatan ini direncanakan dan dieksekusi dalam satu hari kerja terjadwal (10-Okt-2025), untuk meminimalkan gangguan produksi.

Prosedur verifikasi awal adalah kualifikasi instalasi, dengan tujuan verifikasi pemasangan sesuai spesifikasi pabrikan dan standar perusahaan. Poin verifikasi meliputi komponen lengkap: MM Weigh Module, kabel, konektor, indicator. Posisi pemasangan pada area datar, bebas getaran. Koneksi listrik & komunikasi terhubung ke SCADA (Ethernet/IP). Hasilnya, tidak ditemukan deviasi dan pemasangan dinyatakan sesuai (tanggal 10 Oktober 2025).

Kualifikasi operasional menjadi prosedur selanjutnya, dengan tujuan verifikasi fungsi dan akurasi operasional di kondisi terkandali. Uji dan parameternya adalah zero reading tanpa beban, kalibrasi bertahap (incremental) dengan massa referensi M2 pada titik: 0, 20, 40, 60, 80, 100 kg, uji material actual: beban 567 kg dan uji tambahan +100 kg (mencapai 667 kg). Acceptance criteria yang didapati adalah indikasi timbangan harus berada dalam batas toleransi untuk Kelas III sesuai OIML R76. Hasilnya, semua titik pengujian menunjukkan koreksi 0 kg dan error relatif 0% atau lulus Operational Qualification.

Kualifikasi performa menjadi prosedur verifikasi akhir, tujuannya adalah untuk verifikasi kestabilan dan konsistensi selama kondisi operasi produksi nyata. Skenarionya adalah simulasi pengisian bahan ke tangki (operasi produksi nyata), uji stabilitas meliputi nilai stabil diam selama 5 menit pada beban tertentu, integrasi mengenai monitoring data ke SCADA, dan verifikasi data logging. Hasilnya, performa memenuhi standar dimana tidak ditemukan deviasi atau instability,  timbangan dinyatakan “Ready for Production”.

Dokumen: Laporan Kalibrasi nomor 003/KAL-T/X-2025, tanggal kalibrasi: 10 Oktober 2025.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa semua titik uji menunjukkan koreksi 0 kg dan error relatif 0% sehingga memenuhi batas toleransi Kelas III (OIML R76).

Resiko yang teridentifikasi antara lain:
1. Potensi agresi korosi di masa depan (lingkungan produksi basah/kimia)
2. Kerentanan konektor terhadap kelembapan.
3. Risiko penyimpangan bila perawatan berkala tidak dilakukan.

Mitigasi yang sudah/akan diimplementasikan:
1. Penerapan proteksi permukaan pada area mounting (coating anticorrosion) dan seal pada konektor.
2. Standardisasi penggunaan kabel & konektor dengan ingress protection sesuai lingkungan pabrik.
3. Penjadwalan preventive maintenance & kalibrasi berkala (mis. 6–12 bulan) dan inspeksi visual triwulanan.
4. Saran stocking spare weigh module untuk waktu respons cepat saat kerusakan.

Rekomendasi yang bisa dilakukan adalah dengan menambahkan preventive coating atau perlindungan fisik untuk mencegah korosi ulang. Implementasi checklist inspeksi visual untuk mendeteksi oksidasi awal. Pertimbangkan kontrak maintenance (SLA) dengan SLAs untuk respon dan spareparts.


Dengan pendekatan retrofit presisi, memilih komponen yang kompatibel secara mekanik dan teruji secara fungsi, Satya Utama berhasil mengembalikan kinerja timbangan tangki PT Wilmar Nabati Indonesia tanpa mengorbankan struktur mekanik yang sudah ada. Solusi ini adalah contoh engineered pragmatism: menyelesaikan masalah nyata dengan intervensi minimal, kontrol kualitas ketat (IQ/OQ/PQ), dan hasil yang dapat diverifikasi secara numerik.

Proyek ini menjadi bukti bahwa ketepatan hasil tidak selalu menuntut perubahan besar. Terkadang, kunci keberhasilan terletak pada ketelitian, kolaborasi, dan sedikit kecermatan ekstra dalam setiap detail kecil. Melalui pendekatan retrofit yang presisi dan validasi menyeluruh, PT Satya Utama berhasil kembali performa sistem penimbangan ke tingkat akurasi semula, tanpa mengganggu ritme produksi maupun struktur yang telah mapan.

Baca juga:
https://satyautama.com/integration-software-for-multi-line-checkweigher-monitoring/






Leave a Reply