Checkweigher Statis secara definisi adalah untuk mengukur berat produk dalam kondisi diam (tidak bergerak). Biasanya digunakan untuk produk yang tidak dapat diukur saat bergerak atau dalam
proses produksi yang lambat. Cara kerjanya adalah dengan produk ditempatkan di atas platform timbangan, lalu sensor akan mengukur berat produk saat dalam keadaan diam, dan hasil pengukuran ditampilkan pada layar atau sistem kontrol.
Alat ini dapat diaplikasikan pada industri farmasi, makanan, dan kimia yang membutuhkan akurasi tinggi, juga produk dengan ukuran besar atau berat. Sesuai regulasi Chekweigher Statis hrus memenuhi standar akurasi seperti OIML R51 atau NTEP tergantung wilayah.
Checkweigher Dinamis didefinisikan untuk mengukur berat produk saat bergerak di atas conveyor atau sistem transportasi, dan dirancang untuk proses produksi yang cepat dan otomatis. Cara kerjanya adalah ketika produk bergerak di atas conveyor belt, sensor akan mengukur berat produk secara real-time saat bergerak. Pada Checkweigher Dinamis sistem mengklasifikasikan produk berdasarkan berat (misal: underweight, overweight, atau sesuai).
Alat ini dapat diaplikasikan pada industri makanan, minuman, dan kemasan yang membutuhkan kecepatan tinggi, juga pada produk dengan ukuran kecil atau sedang. Sesuai regulasi harus memenuhi standar seperti OIML R51 atau EC Directive 2014/31/EU untuk alat ukur
otomatis.
Berikut adalah tabel perbedaan utama pada Checkweigher Statis dan Dinamis:

Perbandingan Aplikasi:

Perbandingan Akurasi dan Kecepatan:

Apabila ditarik kesimpulan Checkweigher Statis tidak memiliki kecepatan operasional karena produk diukur dalam keadaan diam. Akurasi sangat tinggi, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan presisi. Sedangkan Checkweigher Dinamis memiliki kecepatan tinggi, cocok untuk produksi massal. Akurasi sedikit lebih rendah karena pengukuran dilakukan saat produk bergerak.
Baca juga:
Mengapa Formulasi & Penimbangan Itu Penting?